TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan meluncurkan Buku Besar Maritim Indonesia pada Jumat, 7 Agustus 2020. Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo mengatakan buku tersebut akan menjadi panduan bagi peneliti, akademikus, hingga masyarakat umum untuk mengeksplorasi sektor kelautan, yang sampai saat ini masih menyimpan potensi besar.
"Ini satu terobosan yang menurut saya dan mudah-mudahan bukan sekadar pencitraan," katanya di kantor KKP, Jakarta Pusat, Kamis, 7 Agustus.
Buku Besar Maritim Indonesia disusun dalam waktu 1,5 tahun oleh Badan Riset, Penelitian, dan Pengembangan KKP. Buku ini menampilkan lima volume yang masing-masing mengulas seputar sejarah maritim Indonesia, sumber hayati maritim, sumber daya non-hayati, budaya maritim secara lebih luas, dan industri maritim.
Bersamaan dengan peluncuran buku itu, Kementerian juga merilis aplikasi Bank Genetik Ikan Indonesia yang menghimpun informasi tentang 8.500 spesies ikan di Indonesia. Aplikasi ini bisa diakses secara bebas oleh masyarakat sebagai khasanah pengetahuan.
Edhy menjelaskan, buku ini merupakan salah satu bukti keseriusan pemerintah untuk mengelola sektor maritim. "Bayangkan sejak kapan kita merdeka dan mulai memikirkan laut," katanya.